Apa itu DHCP?
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
Apa kegunaan dari DHCP?
Guna
dari DHCP sangatlah besar dalam suatu jaringan komputer. DHCP digunakan
agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa
mengambil konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain
sebagainya) bagi mereka dari suatu server DHCP. Intinya dengan adanya
DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu
jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika suatu jaringan
komputer yang terdiri dari 1000 komputer dan Anda harus mengeset IP
address pada masing-masing komputer secara manual. Payah bukan?
Tanya Jawab Seputar DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
1. Siapa yang menciptakan DHCP? Bagaimana mereka menciptakan DHCP?
DHCP
dibuat dan didesain oleh kelompok kerja Dynamic Host Configuration pada
Internet Engineering Task Force (IETF). IETF sendiri merupakan
organisasi yang mendefinisikan berbagai macam protokol dalam hubungannya
dengan internet. Selanjutnya, definisi dari DHCP itu sendiri dituangkan
ke dalam suatu dokumen RFC (Request for Comments) dan kemudian Internet
Activities Board (IAB) mengkaji statusnya untuk kemudian menjadi suatu
standar di internet. Sampai dengan bulan Maret 1996, status DHCP
merupakan suatu Internet Proposed Standard Protocol dan sifatnya
Elective. Sementara itu BOOTP saat itu merupakan Internet Draft Standard
Protocol dan sifatnya Recommended. Untuk melihat lebih jauh mengenai
standarisasi internet pada saat itu, silakan akses atau baca RFC1920.
2. Bagaimana perbedaannya DHCP dibandingkan dengan BOOTP dan RARP?
DHCP
berbasiskan pada BOOTP dan masih kompatibel dengan teknologi
sebelumnya. Perbedaan utamanya adalah BOOTP didesain untuk manual
pre-configuration dari informasi host di dalam suatu server database,
sementara itu DHCP digunakan untuk memberi alokasi alamat jaringan
secara dinamis dan juga konfigurasi penting lainnya bagi host-host yang
baru bergabung ke dalam jaringan. Sebagai tambahan, DHCP membolehkan
suatu metode recovery dan juga relokasi dari suatu alamat jaringan
melalui suatu mekanisme leasing.RARP merupakan suatu protokol yang
digunakan oleh Sun dan vendor lainnya yang mana membolehkan suatu
komputer untuk mencari nomor IP-nya sendiri, yang mana salah satu
parameter-parameter protokol diberikan ke client system dengan DHCP atau
BOOTP. RARP tidak mendukung parameter-parameter lainnya dan
menggunakannya. Sebuah server hanya mampu untuk melayani LAN tunggal.
Sementara itu DHCP dan BOOTP didesain agar mereka bisa di-route pada
jaringan.
3. Bagaimana jika alamat IP pada client diberikan secara otomatis tanpa menggunakan DHCP server?
Secara
teoritis hal ini sangat mungkin, dimana suatu client atau komputer bisa
mengambil sembarang IP address bagi dia sendiri dan kemudian
mem-broadcast suatu request kepada komputer-komputer lainnya untuk
melihat apakah alamat IP tersebut sudah digunakan atau belum. Appletalk
didesain dengan ide seperti itu dan MacTCP pada Apple bisa dikonfigurasi
seperti hal tersebut. Namun demikian, metode alokasi IP seperti itu
memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Komputer yang memerlukan IP
address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan
IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer
lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang
ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.
2. Jika
pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range
tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus
menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa
mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam
mengganti range-nya di kemudian hari.
4. Dapatkah DHCP memberi alamat IP ke dalam jaringan secara statis?
Ya.
Ini bisa diibaratkan bahwa setiap client di dalam jaringan komputer
yang menerapkan DHCP selalu akan menerima IP yang sama selamanya. Ini
sangat mungkin diimplementasikan dan menurut dokumen RFC, ini merupakan
suatu alokasi alamat secara manual tetapi dilakukan secara
tersentralisasi.
5. Dapatkah suatu client BOOTP melakukan booting dari DHCP server?
Bisa saja selama DHCP server secara spesifik ditulis untuk juga menghandle BOOTP query.
6. Dapatkah suatu client DHCP melakukan booting dari BOOTP server?
Bisa saja selama client DHCP ditulis secara spesifik untuk menjawab pesan dari suatu BOOTP server.
7. Bisakah suatu DHCP server menjadi backup bagi DHCP server yang lain?
Anda
bisa saja memiliki beberapa DHCP server dalam suatu jaringan. Selama
server-server DHCP tersebut identik dan memiliki alokasi yang sama bagi
semua client dalam jaringan tersebut, maka apabila salah satu DHCP
server mati, data konfigurasi bisa diambil dari server DHCP lain yang
masih hidup. Untuk itu diperlukan suatu metode komunikasi
server-to-server pada server-server DHCP.
8. Di mana DHCP didefinisikan?
Anda
bisa membaca dokumen RFC1541, RFC1534 dan RFC1533. Untuk membacanya
silakan Anda menuju ke http://ds.internic.net/ds/dspg1intdoc.html
9. Di mana saya bisa baca-baca hal yang lebih luas lagi mengenai DHCP ini?
Silakan
Anda ke alamat http://www.bucknell.edu/~droms/dhcp/ atau ke
http://info.isoc.org/HMP/PAPER/127/html/paper.html atau seperti biasa,
Anda bisa cari di Google atau Yahoo! dengan keyword DHCP tutorial.
10. Fitur apa saja yang ditawarkan oleh DHCP?
DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
1.
Manual allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada
server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap
MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
2.
Automatic allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi
pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan
diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi
dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen
diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server
merubahnya secara manual.
3. Dynamic allocation: hal ini sama halnya
seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status
peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang
lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Minggu, 03 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar